ANABERITA.COM, Kekuatan calon Presiden Prabowo Subianto full kekuatan. Karena didukung oleh partai politik yang terdapat tokoh - tokoh besar, diantaranya Airlangga Hartarto, Yusril Ihza Mahendra, Fahri Hamzah dan Zulkifli Hasan. Ditambah sejumlah relawan Jokowi dan mantan kader PDI Perjuangan seperti Budiman Sujatmiko.
Bahkan terakhir adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang resmi menyatakan bahwa Partai Demokrat ikut bergabung dengan kubu Prabowo.
Prabowo juga senter disebut sebagai capres yang mendapatkan support dari Jokowi kendati tidak secara terbuka, mengingat ia masih berstatus sebagai kader PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo.
Situasi inilah yang membuat sejumlah pengamat memperkirakan bahwa kubu PDI Perjuangan akan menyatu dengan kubu Prabowo. Sinyalemen ini cukup kuat karena sampai sekarang keduanya juga tak kunjung mengumumkan pendampingnya.
Simulasi kuat yang diperbincangkan publik adalah pasangan Prabowo-Ganjar, artinya PDI Perjuangan harus mengalah untuk menempatkan kadernya sebagai calon wakil presiden.
Terkait adanya wacana menduetkan Prabowo-Ganjar ditanggapi santai oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Gus Coy, politisi Partai NasDem mengatakan bahwa pihaknya santai andaikan memang terjadi dua poros, yaitu Prabowo-Ganjar dan Anies-Muhaimin.
Pada bagian lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini sedang dihadapkan pada isu internal sejumlah tokoh NU yang justru pada posisi bersebarangan. Diantaranya adalah Yeni Wahid, puteri almahrum Gusdur yang sampai sekarang belum menerima kepemimpinan Muhaimin Iskandar sebagai Ketum PKB.
Dalam beberapa kesempatan, Yeni terang - terangan bahwa kubu yang ada Cak Imin tidak akan ia dukung dengan alasan ada rekam jejak soal perebutan kepemimpinan PKB.