ANABERITA.COM, Persepsi bahwa antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hubungannya laksanaka minyak dan air tidaklah benar.
Demikian dikatakan Ketua Umum PKB sekaligus calon Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. "Selama ini kan publik memandang antara PKB dan PKS seperti minyak dan air, ga bisa bersama tapi faktanya tidak dengan adanya koalisi ini," kata Cak Imin saat menjadi narasumber di program Liputan6.
Menurut Cak Imin, saat dirinya datang ke DPP PKS disambut hangat dan diterima dengan baik. Bahkan disambut lagu khas NU, yaitu Ya Lal Wathon.
Seperti diketahui, PKB dengan basis warga Nahdliyin kerap kali berbenturan dalam beberapa kasus, walaupun sebenarnya banyak elit PKS yang berasal dari NU. Bahkan, Presiden PKS Akhmad Syaikhu merupakan orang NU.
Kehadiran PKB dalam koalisi Perubahan untuk Persatuan mendapat serangan dari sejumlah orang, terutama mereka yang selama ini mengambil posisi berseberangan dengan PKS, diantaranya Guntur Romli, politisi PDI Perjuangan sekaligus mantan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Eko Kuntadhi dan Akhmad Sahal.