ANABERITA.COM, POLITIK - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa sejak awal Partai Demokrat menginginkan rakyat selamat.
Karena itu Partai Demokrat ingin pemerintah sukses menangani pandemi Covid-19.
"Sayangnya, niat baik seperti itu seringkali disalahartikan. Pandangan atau masukan kritis dianggap sebagai bentuk serangan atau gangguan untuk kepentingan politik tertentu.
Lebih menyakitkan, jika setiap masukan dan pendangan yang berbeda, dianggap sebagai bentuk perlawanan; dianggap tidak 'Merah Putih'," tegas AHY saat menyampaikan pidato kebangsaan untuk memperingati 50 tahun CSIS (Center for Strategic and International Studies) Indonesia, Senin (23/8).
AHY katakan, yang tidak “Merah Putih” adalah mereka yang hanya berdiam diri, ketika tahu ada yang keliru di negeri ini.
Dalam kesempatan itu, AHY menguraikan langkah-langkah Partai Demokrat untuk membantu sesama masyarakat, baik melalui Gerakan Nasional Partai Demokrat serta Bulan Bakti dalam menyongsong peringatan Dua Dekade Demokrat tanggal 9 September nanti, maupun melalui jalur legislatif.
Secara terpisah, Pimpinan Fraksi Demokrat DPRD Provinsi Banten, A. Jazuli Abdillah, mengatakan bahwa sejak awal, Partai Demokrat selalu satu kata dan perbuatan.
"Kami mendukung apa yang bagus, tapi tidak segan memberi masukan atau koreksi jika ada program pemerintah yang perlu diperbaiki. Tapi kami tidak hanya bicara. Kami juga aktif turun ke lapangan, membantu warga yang terdampak," tegas Jazuli.
Sementara itu, akademisi dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Asep Rahmatullah memuji pidato kebangsaan AHY yang menujukan kematangannya.
"Diantara Ketua-ketua Umum Parpol yang ada di Senayan, AHY yang paling muda, tapi pidato ini menunjukkan kematangan dan pemahamannya atas situasi yang terjadi serta kemampuannya untuk menyusun langkah-langkah strategis ke depan," kata Mantan Ketum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banten ini.
Dia yakin, dengan kepemimpinan AHY seperti ini, Partai Demokrat akan bisa mengulang kejayaannya pada pemilu 2024 nanti.
"Pada tahun 2004, Demokrat menjawab kebutuhan rakyat akan kepemimpinan yang tegas, rasional dan paham persoalan maupun solusinya," ungkapnya.
Dalam situasi seperti sekarang ini, kata dia, rakyat sedang mencari-cari sosok kepemimpinan yang bisa memberikan rasa aman, ketegasan dan kejelasan arah setelah bangsa Indonesia dilanda krisis ganda kesehatan dan ekonomi ini.
"Melihat pidato tadi, saya yakin AHY dan PD bisa menjawab aspirasi rakyat ini," kata Asep menutup pembicaraan. (dbs/kar)